Saturday, June 23, 2007

UHIBBUKUM FILLAH..

Ya ALLAH…saat ini..ku tak berdaya lagi...hanya dua tangan ini mampu ku tadahkan demi mengadu…merintih padaMu… siapa lagi teman yg sentiasa ada di sisiku..??…siapa lagi pendengar setia yang sentiasa di sampingku..??..siapa lagi tempat ku merintih jua menangisi segala nasib diri menghadapi segala dugaan ketentuan dariMu jua…hanya padaMu ku curahkan segalanya….kuatkan hati hambaMu ini Ya Rabb..

Ya Rabb..terima kasih atas pertemuan yang Kau takdirkan…setiap yang Kau tentukan, terselit 1001 hikmah yg tak mampu ku ungkapkan rasa syukur di hati ini…Ya ALLAH…selama ini, jarang aku mengerti kepayahan orang lain menghadapi hidup sehari-hari…kerna diri ‘dilimpahi’ nikmat yang hakikatnya jarang aku syukuri…

Ya ALLAH, tak terbendung lagi manik jernih ini..ku limpahkan ia di hadapanMu jua Ya ALLAH...sedih hatiku tak terbendung mengenang nasib sahabat2ku...


~ukhuwwah fILLAH..bertemu berpisah kita kerana ALLAH..~

Sahabat…maafkan diri ini…jarang aku menyelam ke dasar, mendalami kepayahan hidup yang kalian rasakan selama ini…sesekali dapat berkongsi bersama…terasa diri ini terlalu dhaif...dhaif dengan segala pengetahuan ttg kepayahan jua kesulitan hidup kalian...selama ini, seringkali kita berkongsi suka...namun jarang sekali kita berkongsi duka...

Maafkan diri ini…seringkali aku tiada tika kalian memerlukan...jarang aku menghulurkan tangan, meringankan beban...aku hanya sahabat yang mementingkan diri sendiri...ya Rabb..ampunkan diri kerdil ini...=(

Sayu hati mendengar segala masalah yang bertimpa…ku ingin meringankan bebanmu sahabat…tapi apa dayaku..??..kadang aku buntu...apa yang mampu aku sumbangkan dalam ketidakupayaanku…ku terkenang diri mereka yang sarat kasih jua sayang dari insan-insan yang sentiasa disisi menemani perjuangan…hakikat diri ini jua tidak ‘sekaya’ itu...namun ku bersyukur…aku masih dikurniakan kasih sayang dan perhatian dari mereka yang aku sayang…

Terkenang kalian, ada yang terpaksa menagih kasih hanya dari sahabat yang kadang tak mampu selamanya berada disisi…mencari perhatian kerna hati yang inginkan belaian…mencari kasih, tempat hati dapat merintih...menyandar sedikit harapan pada hati yang mampu untuk disandarkan...terlintas jua pada pengorbanan diri ini demi memberi sedikit ‘perhatian’ buat menemani perjuangan kalian…tapi, aku tak mampu ‘memberi’ perhatian yang ‘sebanyak’ itu…kerna ada batasnya yang tidak mampu aku menghadapinya…

Ya ALLAH…mengenang sahabat…ku bersyukur…apa yang Kau beri selama ini…masih mampu ku hadapi berbekal semangat jua kekuatan dariMu jua...namun, terkadang, cabaran di bahu sahabatku...terlalu berat mata ini memandang, dan pasti...berat lagi bahu mereka yang memikul...terasa ingin ku ambil sedikit beban itu…tapi aku jua tak mampu….ya ALLAH…ku yakin, apa yang Kau beri, sesuai dengan daya kemampuan setiap hambaMu…tapi ku rayu Ya Rabb….ringankan beban sahabatku…permudahkan segala urusannya…tak sanggup hati melihat ‘perjuangan’ mereka…hanya doa kudus ini mampu ku panjatkan padaMu ya ALLAH…Kau yang Maha Memberi…dan hanya Kau yang lebih Mengetahui….

Ya ALLAH…sarat sebak di hatiku…dengari bisikan hati kecil ini…Bantu perjuangan kami hambaMu….menelusuri jalan dari rantai perjuangan KekasihMu yang tercinta….jangan Kau biar kami putus asa atas segala dugaan ujian tarbiyyah dariMU…teguhkan hati kami….thabatkan hati kami dalam perjuangan agamaMu….

Sahabat…tiada daya mengatasi upaya…hanya sekalung doa mampu ku hadiahkan buat kalian…hanya doa tulus ini mengiringi perjuangan kita…moga hati kalian lebih kuat, lebih tabah menghadapi ujian dunia, bekalan bagi ganjaran Jannah di daerah sana…


~ kasih sayang yang tertitip..kan kusyukuri selamanya...~

Sahabat…hanya ALLAH saksi kasih dan sayangku pada kalian saat ini…ku bersyukur kerna dalam ’persinggahan’ sementara ini, ku diberi peluang merasai sejuk dan tenang hati merasai kasih jua sayang dari sahabat...yang mengajarku erti susah payah, suka duka dalam perjuangan...

Moga hati kita sentiasa thabat dalam menegakkan perjuangan agama ALLAH… perjuangan yang tak pernah pudar dalam hati setiap mujahid jua mujahidah agama…salam sayang buat kalian…sahabat seperjuangan….uhibbukum fILLAH…



p/s : People don’t care how much you know, until they know how much you care!!

Monday, June 18, 2007

HEART OF A MUSLIM..



Heart of a Muslim

Looking up at the sky, searching for Allah most High
He rejected the way of worshipping Gods of clay
Prophet Ebrahim knew that Allah was near
And that the heart of a Muslim is sincere

Under the hot burning sun, he declared God is one
Though with stones on his chest, his Imaan would not rest
The Muadhin knew that right would conquer wrong
And the heart of a Muslim must be strong

It's the heart of a Muslim through the guidance of Islam
That makes you fair and kind and helpful to your fellow man
So living as a Muslim means that you must play a part
Allah looks not at how you look, but what is in your heart

In our poor meager state, little food on our plate
Mother said she was glad, always sharing what we had
When I asked how can we share what's not enough
She said the heart of a Muslim's filled with love

He said its time you should know, you will learn as you grow
That some people around will do what's bad to bring you down
Father said to be a star that's shining bright
For the heart of a Muslim does what's right

So whatever you, make sure your words are true
Honesty is the best, because life is a test
Even if it hurts so much you want to cry
For the heart of a Muslim does not lie


p/s : lirik penuh makna..buat pedoman jadi seorang Muslim yg sejati di sisi ALLAH
inshaaALLAH...semoga dpt dihayati bersama...huhuu~~

Wednesday, June 13, 2007

PERTEMUAN BUKAN MILIK KITA..



Pertemuan..

Menghadiahkan kita kasih sayang
Jika cinta satu pasti bertemu
Ia tidak ternilai
Kerana antara hati kita
Telah tiada antaranya lagi
Yang ada hanya cinta kasih Ilahi
Kita terpisah hanya sementara
Kerna pertemuan bukan milik kita
Jasad dan suara berjauhan sentiasa
Namun jiwa mengerti...
Biar terpisah selalu menderita
Kerana syurga menagih ujian
Sedang neraka dipagari oleh nikmat
Bertemu tidak jemu, berpisah tak gelisah
Bicara kita adalah bicara sufi
Tanpa suara dan kata-kata
Kerana penghubung kita adalah bicara hati
Bertemu berpisah kerana Allah...

Saturday, June 9, 2007

IDEALKAH KITA SEBAGAI MUSLIM..??

Saat ini…masih segar dalam ingatanku segala pengalaman sepanjang menjalani latihan industri…terlalu banyak yang ingin ku singkapkan..kerna bagiku, segala yang berlaku walaupun kecil, tersirat makna yang cukup indah dari ALLAh untuk hambaNya mencari erti sebuah kehidupan...

Sedari minggu pertama berkursus, tidak banyak yang aku pelajari...mungkin kerna masih dalam suasana menyesuaikan diri dengan keadaan baru..lebih-lebih lagi pengalaman bekerja pertama kali...walau tidak ‘redha’ diberi punch card...namun, ku akui, ia banyak mengajarku tentang erti penghargaan masa...pernah seorang staff memberitahuku, “ kat metro ni, seminit pun, dah kira lambat dah..kene potong gaji RM50..”..terkejut jugak aku mendengarnya...tak silap aku, ade dalam 3 hari aku lewat punch card..lebih dari jam 8 pagi..kerna traffic jam dan hal yang tidak dapat dielakkan..kalaulah diberi gaji dalam masa berkursus..habislah RM150..huhu..

Even kene punch card seawal jam 8 pagi dan pulang selewat 5.35 ptg, namun alah bisa tegal biasa....semua tu mengajar aku erti punctuality...kerna selalunya, orang melayu terkenal dengan ‘janji melayu’nya...meeting jam 5.30 ptg, mulanya pasti jam 6 ptg... sudah menjadi trend...namun, di metro, semua itu bukan adat dan kebiasaan...malah, masa menjadi sesuatu yang diangkat darjatnya ke tahap paling tinggi...maklumlah, kalau doktor terlewat seminit pun, alamat teruklah keadaan patientnya...silap2 boleh bawa maut...=)


~ Metro Specialist Hospital ~

Setelah hampir 3 minggu di metro...aku mula adapt dengan keadaan di sana..walau agak bosan dengan rutin kerja yang agak ‘tiada’...tapi, ku perlu menerimanya dengan hati yang penuh terbuka, demi suatu kewajipan sebagai pelajar...masa first week ‘bertugas’ di stor, banyak perkara yang aku belajar...lebih-lebih lagi dapat berkongsi pendapat dengan supervisor stor, pakcik Hamid...dia banyak pengalaman, dan sebagai seorang yang lebih tua, dia banyak menasihatiku tentang kehidupan, terutama kehidupan beragama...kami banyak berbincang tentang masalah umat akhir zaman...dengan masalah sosialnya, sehinggalah kepada permainan politik kotor kebanyakan pemimpin kita hari ini..seronok ku bukan kepalang kerna berjumpa orang yang sefikrah dalam bicara... tambahan lagi, pakcik penuh sense of humour...melayannya, buat hatiku berbunga dan gembira...moga ALLAH merahmati kehidupan pakcik Hamid dan keluarga...teringat lagi pesanan terakhirnya, “jaga diri, belajar sampai berjaya...jangan lupa jemput pakcik makan nasi minyak ye...” detik hatiku... “inshaaALLAH pakcik..” =)

~ bersama pakcik hamid dan staf di stor..~

Namun, setelah agak ‘selesa’ di metro...ada sesuatu yang membuatkan hatiku kesal dan sedih...ku teringat satu tazkirah yang berbunyi... “ Muslim yang ideal adalah muslim yang tidak berubah oleh kerana dunia, tapi dia yang mengubah dunia dengan iman dan akhlaknya...”...entah kenapa tazkirah yang pernah ku sampaikan di surau itu, mula menjadi ‘ujian’ buatku...maklumlah, kita akan teruji dengan apa yang kita ungkapkan...dan saatku ‘bermukim’ di metro, tazkirah itulah yang betul-betul mengujiku.. idealkah aku sebagai seorang muslim..??.. aku sendiri tidak yakin untuk menjawab soalan itu...segalanya ku serahkan padaNya yang lebih layak menilai diri hamba-hambaNya...

Selama ini, aku beranggapan, bila seseorang akan menghadapi dunia pekerjaan.. cabaran paling hebat adalah untuk kekal istiqamah dengan segala nilai kebaikan dalam dirinya..dan itulah yang ku cuba praktikkan tika melangkah pertama kali ke alam ‘pra pekerjaan’...Alhamdulillah, ku dapat kekalkan segala amalan dalam diri sedaya kemampuanku... dari segi pakaian, juga pergaulan..inshaaALLAH, ku yakin, aku mampu menjaganya...dan aku yakin, aku tidak mudah berubah oleh kerana dunia...selama pemukimanku di matriks, sehinggalah di universiti, alhamdulillah, aku tidak mudah terpengaruh dan terubah oleh suasana sosial teman-teman rapatku...namun, suatu persoalan yang mula bermain di fikiranku sepanjang di metro, “adakah aku mampu mengubah duniaku dengan iman dan akhlakku..?”... cukup idealkah aku sebagai muslim...??

Persoalan ini mula timbul bila aku mula berhadapan dengan suasana di metro.. pada minggu-minggu pertama di sana...aku agak sensitif dan ‘tidak selesa’ melihat biah di sana..pergaulan yang tidak terbatas...uniform staff dan nurse yang terlalu singkat dan tidak menepati garis panduan syariat...semua itu buat aku rasa ‘malu’ bertudung litup dan menutup segalanya...bagaikan asing pengamalan islam yang indah...sedangkan itulah yang ditetapkan Allah... betullah seperti yang dikata.. “ Islam datang dalam keadaan asing, dan pulang jua dalam keadaan asing..”..


~ seindah hiasan dunia, adalah wanita solehah..~

Sesekali, timbul persoalan di benakku..mengapa sampai begitu sekali garis panduan uniformnya..?? aku bertanya pada staff2...rupa2nya, itu semua memang peraturan hospital yang ‘direka’ khas oleh kafir laknatULLAH...uniform yang perlu ditempah khas dari orang tertentu ada garis panduannya tersendiri..baju staff singkat di atas paras punggung...dan nurse pula short sleeve, tidak boleh bertudung, hanya skaff menutup kepala dibenarkan, dan baju yang juga singkat di atas paras punggung... kata mereka lagi..hand sock atau stokin lengan dilarang sama sekali...begitu juga memakai sweater...ini semua peraturan yang menjatuhkan nilai2 Islam...berhadapan semua ini..panas hati ini dibuatnya..sakit terasa imanku...kerna begitu hina sekali orang kafir memperlakukan sebegitu kepada saudara seaqidahku...sedih hati ini mengenangkan nasib mereka yang tidak mengerti apa-apa..selain menurut segala ‘kemahuan kejam’ orang atasan yang kebanyakannya non muslim...

Namun, timbul juga persoalan... ‘mengapa tidak dibuat memorandum atau perbincangan dengan orang atasan untuk meminta kelonggaran kod pakaian menurut hukum dan syariat Islam??..’ kerna itu lebih utama dan wajib dijaga....namun, hatiku tidak cukup kuat untuk menyuarakan persoalan itu pada sesiapa....hanya husnuzon di hati..hidup ini, tidak menjanjikan banyak pilihan..mungkin mereka tiada pilihan demi mencari rezeki yang halal....tapi...hatiku tetap keras dengan pendirianku..tidak mungkin aku ‘menjatuhkan’ prinsip dan ketetapan dalam agama...demi mencari sesuap nasi...kerna ku yakini...Allah jualah pemberi rezeki...jika kita lebih mengutamakan redha manusia berbanding redha Ilahi...di mana kan hadir keberkatan buat diri jua famili..??..kesimpulanku di situ...perlu hadir pendirian yang kuat dalam menjaga prinsip agama...dan umat Islam PERLU bersatu, demi bersama menegakkan syiar Islam yang satu....

Selain soal kod pakaian tersebut, ada sesuatu yang membuatkan hatiku ragu-ragu... setahu aku, hanya terdapat satu surau yang disediakan bagi kemudahan staff dan pelawat muslim mengerjakan solat...ianya di tingkat dua hospital, tapi disebabkan tingkat 2 sedang direnovate, surau sementara dipindahkan ke tempat letak kereta di suatu bahagian di luar hospital...dan tika masuk waktu zohor dan asar..aku dan seorang kawanku, Nisa akan mengerjakan solat di situ...namun, kami tertanya-tanya mengapa tidak ramai staff yang kelihatan mengerjakan solat di situ...bila ditanya tentang surau lain, tiada surau lain di metro...husnuzonku dalam hati, mungkin mereka bergilir-gilir solat... entahlah...susah juga menjaga hati dari segala bisikan syaitan...kerna setahu aku juga, waktu rehat nurse dan staff hanya jam 1 hingga 2...

Entahlah...hari demi hari.. persoalan itu mati di situ....aku berfikir, aku tidak mampu mengubah keadaan tersebut...pernah juga timbul di fikiranku, mereka kebanyakannya lebih tua dari ku...masakan aku mampu menegur mereka tentang kewajipan asas seorang muslim... kebanyakan juga sudah bergelar isteri dan ibu...masakan kewajipan solat masih belum hadam dalam diri...?? tapi...peringatan seorang sahabat mengingatkan aku...jangan terlalu mementingkan diri sendiri...aku perlu meletakkan diriku pada keadaan dan situasi mereka...demi memahami dan menerima sesuatu keadaan seadanya...

Ku akui...bila berdepan dengan segala kemungkaran yang telah menjadi ‘kebiasaan’...sensitifku mula hilang sedikit demi sedikit...pada mulanya, memang ia menjadi sesuatu yang pelik bagiku..tapi lama kelamaan berdepan dengannya...aku mula ‘terbiasa’ dan tidak merasakan kemungkaran itu kekal mungkar...sehinggalah suatu hari, terdetik sesuatu dalam hatiku...bertanya pada hati sendiri... “ apakah yang telah aku lakukan demi mengubah ‘duniaku’ dengan iman dan akhlakku..??”...inilah ujian buatku... mungkin bagi orang lain, cabaran terbesar berdepan dengan fitnah dunia, adalah mengekalkan nilai kebaikan dalam suasana yang serba hilang nilai islamnya...tapi adakah itu cukup bagiku, jika selama ini aku menganggap diri tergolong seorang daie...?? cukupkah aku hanya selesa mengekalkan amalan harian dalam diri..?? dengan membiarkan saudara seislamku lalai tanpa peringatan..??...

Saat itu jua, terkenang aku pada ‘selesa’nya aku tika dikelilingi sahabat2 yang sefikrah dalam agama...selesanya aku tika berada dalam biah solehah...jarang aku berdepan dengan mereka yang kurang pengetahuan tentang amalan islam...sehingga solat jemaah juga menjadi asing untuk diamalkan....mengalir air mataku suatu malam mengenangkan sahabat-sahabat...aku sedar tika itu, betapa ‘lemah’nya aku tanpa sahabat disisi menemani perjuanganku...lemahnya aku untuk berdepan mad’u...hilang segala keyakinan dan kekuatan dalam diri...namun, ku perlu tabah...perlu ku cuba sedaya mampu melakukan walau sedikit usaha mengajak mereka ke arah kebaikan...

Pernah suatu hari, Nisa mencadangkan kepadaku untuk membawa tirai bagi menutup tempat wudu’ perempuan yang agak terbuka...aku menyetujuinya...kerna setiap hari tika mengambil wudu’, kami terpaksa berjaga-jaga jika ada orang lelaki yang lalu lalang di tempat tersebut..agak ‘seksa’ dan tidak selesa mengambil wudu’...keesokan harinya, kami memasang tirai di tempat wudu’ tersebut, dengan harapan, ia akan kekal disitu dan orang lain dapat mengambil wudu’ dengan lebih selesa...namun, sangkaan kami meleset...keesokan harinya pula, kami terkejut mendapati tirai tersebut telah dibuang, tambah terkilan lagi, pelekap dindingnya turut dicabut...apalah sakit hati orang itu melihat tirai tersebut...kejadian itu membuatkan aku rasa putus asa untuk lebih berusaha...tambah lagi, jemaah yang kami usahakan setiap kali solat tidak pernah di ‘join’ oleh sesiapa..mereka lebih ‘selesa’ solat sendirian...entahlah... namun, aku dan Nisa tabahkan juga diri...

Ku teringat juga suatu hari, seorang kakak mengambil wudu’...ku lihat rambutnya kuning keperangan...terasa sedih melihatnya...sia-sia sahaja wudu’ dan solatnya, kerna dengan rambutnya yang dye..sudah pastinya wudu’ nya tidak sah...masakan solatnya sah tanpa wudu’ yang sempurna...tika aku ingin mengambil wudu’ di paip sebelahnya, dia berkata.. “ ambillah kat sini, tersorok sket...nanti orang nampak..”..aku tersenyum dan dia berlalu pergi...dalam hati..aku terharu dan sedikit terkilan...ku berbisik.. “terima kasih kak, sebab akak nak jaga aurat saya...tapi, macamana dengan aurat akak yang sedia terbuka?”...dia tidak bertudung dan selalu juga aku nampak akak tue berskirt ke hospital...dia salah seorang staff HR...dan untuk hari itu, dia menyertai jemaah aku dan nisa..alhamdulillah, ku doakan hatinya lembut dan terbuka menerima kebaikan...

Pada hari terakhir aku dan Nisa di Metro, kami mengambil keputusan melekatkan beberapa keping tazkirah di surau...ia berkenaan garis panduan aurat wanita mengikut syariat Islam dan kelebihan solat berjemaah...moga tazkirah itu kekal di situ dan dapat memberi sedikit manfaat buat mereka di sana...sekurang-kurangnya, dengan sedikit usaha itu, Allah akan buka pintu hati mereka untuk berubah dan menerima kebaikan dalam kehidupan...dan walau sedikit usaha yang kami buat, aku bersyukur, Allah masih memberiku peluang memberi manfaat pada orang lain..bukan hasil yang Allah pandang, tapi usaha seseorang dalam melakukan kebaikan...segalanya dengan izin dariNya jua...


~ di satellite pharmacy dengan Mr Letchumuna~


Dalam coretan kali ini jua, ingin ku selitkan beberapa perkara yang sering membuat aku terkilan tika ‘bertugas’...tika bekerja di dispensary dan satellite pharmacy, banyak perkara yang aku pelajari...dari nama-nama ubat..sehinggalah kepada fungsinya dalam badan manusia....itu semua teori yang boleh ku perolehi di dalam buku..namun, pengalaman dan ilmu yang jarang kita peroleh dalam buku lebih bermakna bagiku..ia ilmu tentang kehidupan...bagaimana ilmu tentang nilai hidup dan sikap kita dalam mendepani kehidupan...itu yang akan mematangkan kita tentang erti sebuah pelayaran hidup..

Selalunya, aku hanya mendengar tentang penyelewengan pihak hospital swasta dalam memberi khidmat kepada masyarakat...seringkali ku lihat dalam akhbar, pihak swasta lebih mementingkan keuntungan berbanding nyawa pesakit yang perlu diselamatkan...baru-baru ini, dalam akhbar menceritakan tentang sebuah hospital swasta di ibu negara yang lebih mementingkan wang sehingga pesakitnya meninggal dunia akibat lambat diberi rawatan...tragis bunyinya...namun, semua itu ku saksikan di depan mata ketika bekerja di metro...

Majoriti doktor di metro akan memesan ubat dalam jumlah yang melebihi keperluan pesakit daripada farmasi...ini semua bertujuan mengaut keuntungan dalam masa yang singkat...bagi ubat dalam bentuk tablet, jika berlebihan, pesakit akan membawanya pulang...namun, bagi ubat berbentuk injection, ia akan dipulangkan kepada pihak hospital melalui farmasi...pernah suatu hari, ubat injection yang dipulangkan berjumlah 6 vial...bila ku tanya pada Mr Letchu, supervisor di satellite pharmacy, dia mengatakan doktor memesan 8 vial, tapi yang diperlukan hanya 2...dan 6 vial dipulangkan...satu vial berharga RM 68...bayangkan berapa banyak keuntungan yang diperolehi hospital dan berapa banyak kerugian yang ditanggung pesakit...semua ini tidak adil bagiku..tapi itulah ‘permainan’ mereka yang ‘berkuasa’...sedih juga ku fikirkan perkara tersebut..namun, apalah dayaku di situ...hanya orang luar yang ‘menumpang’ pengalaman....

Suatu hari juga, aku membelek prescription seorang pesakit...dia baru melahirkan seorang bayi...antara ubat yang diberi kepadanya adalah ‘Dostinex’....terkejut juga aku kerana Dostinex adalah ubat untuk menghalang penyusuan... ‘prevent and suppress lactation’...Astaghfirullah...masakan seorang ibu yang baru melahirkan, tidak mahu menyusukan bayinya..?? di mana letaknya harga kasih sayang seorang ibu..?? zalimnya dia tanpa memberi hak bayinya menerima susu ibunya sendiri...melihat gelagatku yang agak terkejut, kak Mala, pembantu dispenser mengatakan, ubat itu pastinya di ‘minta’ sendiri oleh ibu itu daripada doktor..dan bagi doktor yang hanya mementingkan keuntungan, tanpa fikir panjang akan menulis di dalam prescription...huhhh... mengeluh panjang aku dibuatnya..di mana lagi boleh di cari nilai kemanusiaan..?? sepatutnya tugas seorang doktor bukan hanya merawat, tapi lebih dari itu...entahlah...sedih aku memikirkan perkara itu.... dan banyak lagi penyelewengan yang ku lihat..semuanya membuatkan aku tawar hati bekerja di hospital swasta...kerna kebanyakannya hanya mementingkan keuntungan semata-mata...jauh sekali ikhlas memberi perkhidmatan pada mereka yang lebih memerlukan...


~bersama staff dan pharmacist di dispensary~

Hmm...alhamdulillah..ku panjatkan kesyukuran ke hadrat Allah kerna dengan izinNya jua, aku dapat menamatkan latihan industri tanpa banyak masalah...segala pengalaman dan ilmu yang ku peroleh, akan ku gunakan ia untuk mematangkan diri menghadapi masa depan...dan kini, ku yakin, setiap ketentuan dari ALLAH, terselit 1001 hikmah paling bermakna bagi mereka yang sentiasa berfikir akan kebesaranNya jua...

" Penambahan ilmu akan menambahkan kuatnya iman dan iman yang kuat akan menambah baik dan tinggi amalannya..." - HAMKA








.

Friday, June 8, 2007

ACCIDENT…!!??....THANKS GOD….!!

Hmm…terpanggil diri ini untuk mencoret sesuatu yang amat bermakna buat diriku saat ini..

Hari ini, genap 5 minggu aku menjalani latihan industri di hospital pakar metro.. banyak pengalaman dan alhamdulillah segala ilmu baru yang aku peroleh…namun, coretan kali ini bukanlah untuk memfokuskan semua itu..inshaaALLAH akan ku coretkan ia secara specialnya di entry akan datang…

Petang tadi, setelah punch card tepat jam 5.35 ptg, aku dan Nisa menuju ke kereta..tak banyak kereta yang tinggal di tempat parking tersebut disebabkan hari ini adalah half day bagi kebanyakan staff hospital...ntah kenapa sedari membuka pintu kereta...hatiku terdetik sesuatu...seperti ada sesuatu yang tidak kena akan terjadi...hatiku tak sedap...tambahan pula, aku teringat akan kerdipan mata kiriku sejak dua hari lalu yang tiada henti...aku mula runsing...selalunya, kata orang tua-tua, kalau mata kiri berkedip tak henti secara spontan, ada sesuatu yang buruk akan berlaku...aku bukan jenis sewenang-wenang mempercayai sesuatu kepercayaan sebegitu..namun, telah banyak kali juga aku mengalami musibah setelah mata kiri berkedip banyak kali....lalu, semua itu menjadi kepercayaan dan terdetiklah keyakinan pada hatiku....

Dalam meniti usia yang kian meningkat, aku mula sedar...detikan hatiku or ‘instinct’ ku, memang sesuatu detikan yang betul...dah banyak kali pengalamanku mengalami detikan hati sebelum sesuatu perkara berlaku...terkadang, aku kian risau dan takut setiap kali hatiku berdetik...aku takut andai sesuatu yang buruk menimpa diriku...namun, aku percaya...semua ini inshaaALLAH bukan bisikan syaitan, tapi ‘bantuan’ dari malaikat jua Allah...pernah aku dengar tazkirah, jika niat pertama atau detikan hati pertama kita, itu adalah dari malaikat, manakala detikan hati yang berikutnya yang selalunya disertai ragu-ragu, adalah bisikan dari syaitan...sebab itulah, jika terdetik atau terniat di hati melakukan sesuatu, teruskan dengan niat itu jika mampu, kerna ada kebaikan di situ inshaaALLAH...

Berbalik pada detikanku ketika membuka pintu kereta, aku juga risau, namun ku hilangkan resah dengan beristighfar.. Dengan nama ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...aku membaca doa menaiki kenderaan...ku tenangkan sebentar hati yang risau..setelah semuanya selamat, aku mula memandu pulang ke rumah....sepanjang perjalanan, kerisauanku mula hilang dalam alunan nasyid dari ikim.fm...aku juga berborak dengan Nisa tentang LI yang baru tamat...tanpa sedar, aku lupa tentang detikan hati tersebut...

~ kereta wira abah yang ku pandu ke hospital ~


Sampai di Tikam Batu, aku ternampak deretan kereta yang bergerak dalam kelajuan 60km/j....dalam hati.. “ Bosannye 60km/j je...apsal la slow sangat kete depan nie..??..” ku ambil keputusan memotong deretan kereta tersebut menggunakan lorong motosikal yang agak luas di kiri jalan...semasa memotong, aku sendiri kecut perut, sebab ade beberapa motosikal yang agak ke tengah...terpaksa brek dan tekan semula minyak...Nisa pon mengaku kecut perut mase tu..sbb aku agak laju ketika itu...apa nak buat, aku nak potong banyak kereta, terpaksalah aku press minyak...hehe...=)

Setelah semua kereta ku potong, kereta bergerak dalam 90km/j...selalunya itulah kelajuan paling maksima aku di jalan raya...tapi masa memotong tadi, aku tengok meter dalam 120km/j jugak..hehe..memang laju lah bagi aku..kalo orang lain...rasenye tak kot...ade orang tue, penah bawa 140km/j lagi....tak tau la sape..;) hmm...tetibe, dalam kelajuan statik 90km/j tu, aku terpandang 1 kereta di depan, sangat perlahan...dalam 40km/j je..ku tengok driver...alamak, perempuan, makcik!!...mulela mulut ni membebel...terpaksa aku tekan brek...huhu...

Lorong motosikal tadi mule menjadi lorong kereta, dan jalan menjadi agak luas sebab ada satu lorong selekoh ke Pantai Merdeka....aku berniat memotong kereta tu, lalu membelok ke lorong kiri tadi...tiba-tiba, aku terpandang pada seorang budak perempuan menaiki basikal di bahu jalan...aku menganggarkan jarak yang agak selamat keretaku dari budak itu...belum sempat aku habis memotong kereta makcik tadi, tiba-tiba, budak yang menaiki basikal di kiri jalan mengelak satu lopak air yang agak dalam di sebelahnya, lalu memakan sedikit jalanku... dengan spontannya, aku juga mengelak keretaku terkena budak tadi..jarak yang terlalu rapat...kalau nak brek, memang dah tak sempat, sebab budak tue dah betul2 di tepi keretaku...alhamdulillah budak tu selamat....TAPI...

Dumm...ntah macamana bunyi asalnya, aku tak pasti...tapi bunyi dentuman dan geseran itu membuat hati aku betul2 kecut dan berdebar...aku tak sedar, semasa aku mengelak dari budak tadi, keretaku mungkin telah tersasar sedikit dari ruangku yang sepatutnya dan bergeser dengan kereta makcik tadi...

Ohhh, berdebar sungguh hatiku saat itu... aku beristighfar... ku sempat melihat di cermin sisi kanan, kereta makcik tadi di belakang...dia mula perlahan dan makin perlahan...lalu membelok ke satu selekoh...hatiku diselubungi takut dan risau...kalau2, makcik tadi mengejarku dan memarahiku...aku pun tak pasti salah siapa...mungkin salah aku yang mengelak budak tadi, atau salah makcik tadi yang terlalu rapat di sisi keretaku, sedang jalan di sebelahnya masih luas...entahlah, mungkin dia juga tak perasan kehadiran keretaku di sebelahnya....biarlah...apa yang jadi dah terjadi..tak perlu cari salah siapa...

Aku berhenti sebentar di bahu jalan...memeriksa kereta...ku sangkakan kemek teruk berdasarkan bunyi yang agak kuat itu, tapi alhamdulillah hanya sedikit kemek, dan sedikit cat yang terkeluar.. bertahmid panjang aku dan Nisa...tapi dalam hati, risau juga untuk berdepan dengan abah.... “apa aku nak cakap ni..??”...sepanjang jalan menuju ke rumah, aku teringat semula detikan hatiku saat bertolak dari hospital tadi...ada benarnya detikan tersebut...dalam hati, aku beristighfar dan bertahmid atas segala kebesaran ALLAH..segala yang Dia tentukan, ada hikmah di sebaliknya...dan paling ku bersyukur, aku dan Nisa masih selamat dan musibah yang kami terima tidaklah terlalu besar dibandingkan dengan orang lain yang kadang2 menemui ajal di jalan raya... Na’uzubillahiminzaalik...

Sampai di depan rumah, abah mula mengesyaki sesuatu yang pelik pd keretanya, lalu bertanya.. “ Ni awat ni..?” ..aku berterus terang segalanya...Alhamdulillah abah tak marah...dia kata.. “hmm, takpala, nanti cat lain..biaq kena banyak2...kumpul dulu calar-calar..baghu kita cat baru..”... “ Huhhh...legaaa...!!”, bisik hatiku, diiringi ketawa dengan lawak abah...=)..

Setelah meletakkan beg dalam bilik, ku keluar sebentar mengambil angin di atas buaian...sambil berayun buaian, fikiranku melayang memikirkan segala hikmah yang Allah selitkan sepanjang perjalananku ke tempat kerja seharian selama 5 minggu yang lalu...

Kalau diikutkan, perjalanan dari rumah ke hospital metro di sungai petani itulah jarak paling jauh pernah aku drive...sebelum nie, hanya ke pekan dan jalan-jalan berdekatan rumah..kalau di KL pon, aku hanya drive dari kolej ke kg baru..itu pon tak jauh sangat...sebab itulah, spjg perjlnan ke hospital, banyak perkara yang aku belajar...yang lebih mematangkan aku dalam dunia ‘pemanduan’...hehe...

To be frank, aku memang seorang yang agak gopoh...susah nak mengawal diri untuk bersabar dan menunggu...lagi2 kalau mengejar masa..aku memang tak boleh bersabar...sangat susah mengawal perasaan...mungkin dah jadi salah satu sifat dalam diri..tapi alhamdulillah aku sedar akan hal itu...dan dari masa ke masa, aku cuba mendidik hati mengawal diri agar bersabar....

Sepanjang perjalanan, aku agak tak berminat pada kereta-kereta yang terlalu perlahan...kalau keadaan jalan jam, aku boleh terima, tapi dalam keadaan jalan yang lengang...hanya 60km/j yang mampu dibawa...ouhhh...!! mengeluhlah hati nie...tapi aku cuba sabarkan diri sehinggalah ada kesempatan memotong..kadang2, lorong motosikal pon jadi medan aku memotong kereta2 yang terlalulah perlahan bg aku...entahla...kadang, aku pon pelik dengan sikap aku yang agak tak ‘berlembut’ di jalan raya....bagi aku, masa aku amat penting, kalau nak di spendkan semata-mata di jalan raya, mungkin agak membazir bagi aku..sbb tu jugak aku selalu nak cepat sampai...tapi tula, kadang2 terfikir jugak, kalau asyik nak laju dan kejar masa, waspada perlu ditingkatkan...unless, macam2 boleh jadi...bak pepatah, biar lambat asal selamat sampai...

Bila memandu di jalan raya, satu lagi perkara yang ‘melemahkan’ aku ialah penunggang motosikal or basikal..seringkali aku ‘membebel’ bila berdepan dengan motosikal yang jalan di tengah..terpaksa menggunakan jalan yang bertentangan utk memotong, sedangkan kalau mereka menunggang di tepi jalan, tak perlulah sampai makan jalan orang lain utk aku memotong...tapi....suatu hari, dalam membebel merungut tentang penunggang motosikal, Nisa berkata sesuatu, dan kata2nya itu memberi kesan dalam hati ku..

“Rupa-rupanya, baru kami sedaq, waktu kita memandu, kita nak penunggang moto dan basikal tahu had diorang di jalan raya...jangan bawa tengah sangat supaya tak susahkan orang lain dan lebih jaga keselamatan diorg sendiri...tapi waktu kami bawa moto plak, kami mengharapkan pemandu-pemandu kereta lebih prihatin dan bagi peluang pada penunggang moto...”...itu mungkin pendapat dari sedikit pengalamannya yang selalu menunggang motosikal... tapi, pengalaman yang sedikit itu memberi kesan dan pengajaran bermakna buat diriku...kalau begitulah sikap setiap orang, mungkin lebih banyak musibah yang akan berlaku di jalan raya...dan aku sedar, toleransi dan bersabar adalah kunci keselamatan yan gamat penting semasa di jalan raya....namun, yang paling penting, semua pengguna dapat mematuhi peraturan jalan raya seadanya...barulah wujud suasana harmoni di jalan raya...inshaaALLAH..

Ya ALLAH...besarnya hikmah Mu..walau dalam hal seremeh pemanduan, Kau titipkan seribu satu hikmah untuk mengajar hambaMu memupuk sifat mahmudah...baru ku sedar, dalam hidup, kite kene selalu bertoleransi...yang tinggi menghormati yang rendah, begitulah juga dalam memandu, lori, bas dan kereta perlu lebih prihatin dan memberi peluang kepada penunggang moto dan basikal yang lebih rendah dan kecil berbanding mereka...

Selain tu, waktu memandu, banyak benda yang kita kena ambil perhatian..selain kereta di tepi, depan dan juga belakang...everything di sekeliling kita...kalau tersalah langkah atau hilang fokus dalam memandu, pasti terjadi sesuatu yang tidak diingini... begitu juga dalam hidup, fokus dan perhatian perlu kita telitikan demi menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat...yang penting, ikut peraturan dan syarat di jalan raya...semuanya inshaaALLAH selamat...begitu jua dalam kehidupan seorang muslim, peraturan dan prasyarat menurut syariat adalah landasan utama untuk kita selamat menuju destinasi keredhaan ALLAH...

Last but not least...alhamdulillah...walau mungkin pengalaman memandu tidaklah seberapa dan mungkin enteng bagi sesiapa...tapi ku yakin, setiap yang ALLAH tentukan dalam kehidupan kita, pasti terselit seribu satu hikmat yang besar maknanya bagi mereka yang berfikir...terima kasih ALLAH..atas segala peringatan..moga diri ini mampu dibentuk menjadi seorang yang lebih berhemah di jalan raya...

p/s : ngeri mengenangkan pelbagai musibah di jalan raya di Malaysia...sedangkan di negara lain jarang sangat berlaku kemalangan jua musibah di jalan raya...semuanya kerana SIKAP...moga diri yang mengingatkan ini lebih beringat akan kepentingan SIKAP dalam setiap amalan kita dalam pemanduan, hatta dalam kehidupan kita umumnya..

Wallahu’alam...

Tuesday, June 5, 2007

KU CARI BAHAGIA DALAM DIRI...

”Ku pendamkan perasaan ini...
Ku rahsiakan rasa hati ini...

Oh tuhanku berikanlah ketenangan abadi..
Untukku menghadapi...resahnya hati ini...

Di hati ini..hanya Tuhan yang tahu...”


Ku sayu...mendengar dendangan lagu ini...entah kenapa hati ini sayu...adakah kerna aku rindu..?? rindu pada siapa..?? ku sendiri tak pasti...

Entah kenapa juga malam ini, hatiku tiada semangat meneruskan bacaan jurnal untuk tesis...tidak seperti setiap malamku sebelum ini..ku hilang ’mood’...belum lagi berpisah, aku telah merindui pertemuan...ya ALLAH...tabahkan hati ku...

Aku sedar, aku memang lemah pada perpisahan...biarlah perpisahan apa sekali pun,hati aku seringkali kalah pada keadaan...aku tak kuat...sangat !!...=(

Waktu ini..dia dah tidur...lena dalam mimpi indah..seindah hari2nya...tiada erti kesedihan dalam kamus hidupnya...itulah dunia Amni...sedari telapak kakinya bersaiz dua jari, sehingga kini berusia 2 tahun...dia ditatang bagai minyak yang penuh...bukan hanya dari kedua along dan kak siti, tapi jua dari kami sekeluarga...tak siapa mampu menilai harga kasih sayang kami pada kehadiran seorang puteri...penyeri hidup kami sefamili...



Tapi....esok, along akan bertolak balik ke pasir gudang...cuti persekolahan hampir tamat...uhhh...mampukah aku hadapi perpisahan dengan amni..?? sekadar setahun sekali berjumpa...aku amat rindu pada dia...belum sempat rinduku terubat...dia dah nak pulang....menambahkan lagi sarat rindu ini padanya...

Ku singkap semula peristiwa dua hati bertemu...mengikat janji setia demi sehidup semati bersama... dulu...sebelum along kawin, dia bergelar abang pada kami adik beradik...namun, ’abang’ nya itu hanya pada nama...dia jarang pedulikan kami adik2nya...ntah berapa umur adik2nya, jarang along ambil tahu...jangankan birthday adik2...birthday mak abah pon, jarang along wish....mungkin kerna adik2 along semuanya perempuan...hanya pada usianya 16 tahun, baru along dapat merasai kehadiran adik lelaki..boleh buat ’geng’ katanya...tapi...along still tak berubah...hidupnya lebih banyak dengan kawan2...masa cuti sahaja, pengubat rindu adik2 pada along...terkadang, aku putus asa menagih kasih seorang abang...jarang sangat kami berkongsi tentang kehidupan....namun, tak pernah aku salahkan along atas apa yang terjadi...mungkin juga sebagai lelaki, along lebih perlukan orang yang memahami jiwanya..sedang kami adik2 perempuan lebih banyak dengan hal masing-masing...tak sejiwa namanya...

Menjangkau usia along 22 tahun...masih segar dalam ingatanku tatkala along meminta izin dari abah dan mak untuk mendirikan rumah tangga dengan gadis pilihannya...susah juga untukku terima...seawal dan semuda itu along mahu menamatkan zaman bujangnya...abah mengizinkan...namun, ada sesuatu yang tersimpan jauh di lubuk hatiku..hanya abah dan mak yang tahu kenapa aku tidak peduli langsung pada majlis pernikahan along...aku lebih rela stay di hostel serentak along melafazkan akad nikah di johor...aku hanya menghadiri majlis pernikahan along di rumah kami, di pihak lelaki...entah kenapa tiada terdetik langsung rasa bersalahku pada along....biarlah semua itu menjadi rahsia aku, abah dan mak...

Namun, masa yang kian berlalu, mengembalikan rasa kasih sayang ini pada along...air yang di cincang tidak akan putus..begitulah rasa sayang ini pada along...aku mula menerima hakikat, dalam hidup along, telah hadir seseorang yang amat disayanginya...dan kasih sayangku makin berbunga mekar setelah kelahiran anak sulongnya, merangkap anak buah sulongku...Amni Bahiyyah Mohd Nazri...



Setelah mempunyai keluarga sendiri...along makin rapat dengan kami semua...sedikit demi sedikit tabiat buruk along semasa bujang dibuangnya...along sudah jarang lepak di rumah kawan2nya...mungkin rasa tanggungjawab pada keluarganya ’membawa’ along pulang ke pangkuan kami, adik2 along....along mula mengambil tahu tentang adik2...tika waktu bersama, along banyak bergurau senda dengan kami...terubat segala rindu kami pada seorang abang..terutama Najmi...dia paling banyak menghabiskan masa bersama along..itu pon di depan PS2..main game tak kira masa..tak apalah..itu sahaja ’geng’ dia untuk main bersama...

Amni....

Entah kenapa aku tak mampu mengungkap rasa sayang ini pada Amni...sayangku padanya seperti sayangku pada diri sendiri...persis seorang ibu pada anaknya...sepanjang cuti persekolahan ini, along pulang ke rumah kami...aku agak terkilan kerna seharianku bekerja, aku tak dapat menghabiskan masa bersama Amni...hampir jam 5.35ptg, masa untukku pulang ke rumah...hati bagai tak sabar menunggu walau sesaat untuk tiba di rumah...kegembiraan menyelubungi hati ini....tak sabar menatap wajahnya yang comel...putih bersih...melayan kerenahnya yang semakin lincah di usia 2 tahun...dia menggelarkan dirinya ’kak Ani atau baby tua’...dan memanggilku ’mak ude’...dengan lenggok badan yang manja...dia betul2 membuatkan hati ini terpaut pada segala gerak geri jua kelincahannya...dan itu juga yang akan membuatkan hati ini rindu..rindu yang amat padanya....uhh....menitis lagi air mata ini....=(



Ya ALLAH..ku pohon..Kau tabahkan hati ini menghadapi perpisahan esok hari...tak dapat ku terima, tika pulang keesokan hari dari bekerja, tiada lagi gelak tawa Amni..aku akan rindu padanya..setiap hari, setibanya aku di depan rumah...amni akan menjerit, ”mak ude, kite nak mandi kolam laaa..”..ku temankan dia mandi kolam di depan rumah...kini, amni petah bercakap...terkadang, tergelak aku melayan kerenahnya...antara semua adik beradik, tak siapa dapat menafikan, amni lebih rapat denganku...jarang dia menjerit garang memarahiku tika keinginannya tidak dipenuhi...jeritannya...ohh....10 rumah jiran sebelah pun boleh didengari...itulah amni...racun jua penawar hati ini....

Entah kenapa jua saat ini, masih terngiang-ngiang di telingaku...teguran seorang sahabat...pada menyatakan, aku tak boleh mengharapkan kegembiraan hatiku pada orang lain...aku tak boleh mengharapkan orang lain untuk menggembirakan aku...aku kian berubah....dulu, gelak tawaku boleh menggembirakan orang lain...namun kini....entah ke mana pergi diriku yang dulu...ke mana pergi kekuatan dalam hati ini..?? ke mana?? ..

Teguran itu ku terima...namun, jauh di lubuk hatiku, seringkali ku bertanya, monolog dengan hati....berubahkah aku..?? tak gembirakah aku selama ini..?? dulu, orang kata aku happy go lucky...sekarang, tidak lagi ke.??..aku pun tak faham dengan hati sendiri... ”kegembiraan kene datang dari dalam diri, tak boleh harapkan orang lain..”..terngiang lagi dialog itu...macamana aku nak gembirakan hati ini dengan diri sendiri..?? kebelakangan ini, yang aku sedar, kegembiraanku datang dari orang di sekeliling ku...terutama Amni...hadir dia, cukup membahagiakan aku...namun, setelah kepulangannya esok...masih ada lagi kegembiraan buatku..??...jawapannya...YA?? TIDAK..??.. Aku pun tak yakin menjawab soalan itu..aku cuba mengajar diri mencari bahagia dalam diri sendiri...namun, aku tak yakin, bahagia aku mampu membahagiakan orang lain atau tidak...??....entahlaa...aku masih tercari-cari cara utk mencari kegembiraan dari dalam diri...selama ini,mungkin aku tak pernah tertanya persoalan ini...namun, setelah diingatkan...aku mula sedar...selama ini, adakah aku seorang yang gembira lagi menggembirakan..???..yang aku tahu, orang di sekelilingku, sering gelak ketawa di sisiku...dan aku tak pasti...adakah itu maksudnya aku menggembirakan mereka..??...

Ya ALLAH...

Puaskah aku, jika kepuasan manusia yang aku cari.??

Gembirakah aku, jika gembira diri sendiri yang aku peduli ..??

Bahagiakah aku, jika bahagia diri sendiri yang aku tagih..??

Terima Kasih ya ALLAH...kasih padamu ketenangan abadi...kegembiraan jua kebahagiaan hakiki....

p/s : sehingga berjumpa lagi Amni sayang....